Sabtu, 28 Januari 2017

Permasalahan Pertanian di Indonesia

Posted on 29/01/2017 by Larungki Adeka P. in Posting Artikel
Gb.1 - Irigasi Persawahan
Kondisi pertanian di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada 5 (lima) persoalan besar yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas pangan. Kelima persoalan besar tersebut menjadi target penataan pemerintah untuk dapat mencapai swasembada pangan yang dicanangkan dapat tercapai dalam 3 (tiga) tahun kedepan. Adapun persoalan pertanian tersebut, antara lain mengenai persoalan benih, pupuk, penyuluh lapangan, alat mesin pertanian serta persoalan irigasi. 


Persoalan benih; tidak terserapnya ketersediaan benih yang ada. Tingkat serapan benih saat ini hanyalah mencapai 20%. 

Persoalan pupuk; hal ini sangatlah krusial, sebab apabila pupuk tidak ditata dan petani terlambat mendapatkan pupuk, maka potensi penurunan produktivitas pertanian khususnya padi bisa mencapai 4 juta ton. Untuk itulah diperlukan peran serta pemerintah untuk menjamin ketersediaan pupuk secara berkelanjutan. 

Persoalan penyuluhan lapangan; dalam setahun ini akibat kurangnya penyuluh lapangan para petani berpotensi kehilangan peluang produksi 3 juta ton gabah kering giling. 

Persoalan alat mesin pertanian; dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah telah melakukan pengadaan alat mesin pertanian, yang mana rencananya akan menyediakan sekitar 60.000 alat mesin pertanian, berupa traktor, dan alat-alat pertanian lainnya.

Dengan adanya pengadaan ini diharapkan mampu meningkatkan minat para generasi muda untuk menekuni bidang pertanian. Seperti kita ketahui jumlah petani di Indonesia semakin hari semakin berkurang, bayangkan saat ini ada sekitar 500 ribu KK petani berpindah menjadi non petani dalam setahun. 

Persoalan terakhir ialah Irigasi; irigasi pertanian yang ada di Indonesia saat ini kondisinya cukup parah, sebab 52% dari jaringan irigasi yang ada banyak yang telah rusak, bahkan ada disatu provinsi yang mana jaringan irigasi yg rusak mencapai 82%.

Persoalan irigasi menjadi persoalan yang amatlah vital dalam pertanian, karena kaitannya dengan ketersediaan kebutuhan air untuk pengairan lahan pertanian. Tanpa jaringan irigasi yang memadai maka ketersediaan kebutuhan air juga akan ikut terganggu, apalagi telah kita ketahui bersama bahwa masih banyak sistem perpompaan irigasi lahan pertanian yang ada di Indonesia saat ini masih menggunakan sistem perpompaan bertenaga diesel, dimana biaya operasional sistem pompa bertenaga diesel ini terus meningkat lebih dari 10% per tahunnya, mengikuti peningkatan harga BBM.

Ketersediaan BBM untuk operational perpompaan juga sering menjadi kendala, apalagi jika lahan pertanian yang ada berada jauh dari pusat pemukiman, maka otomatis juga akan menghambat operational pemompaan sistem irigasi yang ada.

Hal semacam ini semestinya sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para petani, karena persoalan tersebut diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan irigasi berbasis pompa air tenaga surya. Irigasi berbasis pompa air tenaga surya beroperasi tanpa menggunakan BBM. Sistem pompa ini bekerja hanya menggunakan sumber tenaga dari Sinar Matahari, sehingga para petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya BBM untuk operasionalnya.


Gb.2 - Layout Sistem Pompa Tenaga Surya

Sistem pompa air tenaga surya akan bekerja memompa air lebih banyak pada musim kemarau, karena pada musim tersebut matahari bersinar secara maksimal, sehingga pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi lahan pertanian pada musim kemarau akan terjamin.


Salam EnergiBersih,

Larungki Adeka P.
CEO Sans Power / PT. Java Surya Teknik
Commissioner PT. Surya Mahaka Nusantara
Founder Generasi Solar Foundation
Chairman of Natural Resources, Minerals Energy and Environment HIPMI BPC Surabaya

Ingin menghubungi kami ?

Kamis, 07 April 2016

KRISIS ENERGI MENGANCAM

Persoalan energi di Indonesia memang belum juga menemui titik terang. Salah satu masalahnya adalah kesulitan menaikkan produksi migas di tanah air. Mengacu dari catatan yang dimiliki oleh Kementrian ESDM, terungkap bahwa hasil produksi minyak nasional hanya mencapai 13% dari total produksi energi, namun penggunaannya telah mencapai 45%. Akibatnya, sejak 2004 Indonesia resmi menjadi importir minyak.

Konsumsi Minyak Nasional
Sulitnya menaikkan produksi migas ditanah air ternyata pemicunya tidak sedikit, salah satunya adalah masalah banyaknya pintu perizinan, pembebasan lahan dan sikap pemerintah yang menginginkan uang cepat dari proyek-proyek eksplorasi serta berbagi regulasi penghambat lainnya.

Data juga menunjukkan dari total Rp.200 triliun investasi untuk eksplorasi lahan baru, hanya Rp.100 triliun yang sudah diserap oleh para pengusaha nasional. Dari 310 lokasi wilayah kerja yang ada, baru 81 lokasi yang digarap dan 63 lokasi yang telah diproduksi. Sehingga pendapatan dari sektor migas hanya mencapai Rp.320 triliun per 2014 lalu. Diperkirakan di tahun 2015 akan ada penambahan produksi sebanyak 42.000 barel dari blok banyu urip yang mampu mendongkrak angka lifting migas nasional. (Sumber : ”Pusat Data dan Informasi Enrgi dan Sumber Daya Mineral Indonesia”)

Salah satu wilayah yang dianggap akan mengalami krisis energi adalah Jawa Timur (Jatim). Daerah ini akan mengalami krisis salah satunya karena pemerintah pusat tetap mempersulit kucuran dana untuk mengeksplorasi cekungan-cekungan energi yang belum tergarap.


Jawa Timur Geothermal Layout

Untuk listrik, Jatim selama ini menjadi pemasok untuk seluruh provinsi di Jawa  dan Bali. Saat ini sisa beban puncak di Jatim masih 1.200 megawatt (MW) yang mana sumbernya masih bergantung pada energi fosil.

Jatim memang juga terkendala eksplorasi geothermal. Padahal potensi geothermal di Jatim masih besar, tetapi kucuran dana Negara untuk menggarapnya dipersulit. Potensi geothermal di Jatim mencapai kurang lebih 1.346,8 MW. Sampai saat ini ada 11 titik yang sudah teridentifikasi tapi baru 2 lokasi yang sudah dilelang, itupun tidak membukukan progress yang jelas. Demikian juga untuk sektor minyak, Tahun lalu Jatim memproduksi 165.000 barel/hari. Tahun ini produksi diharapkan bertambah 130.000 barel/hari.

Jika pemerintah pusat menambah anggaran eksplorasi, rancangan kedaulatan energi akan mudah dicapai, apalagi dana dari Dewan Energi Nasional tidak mencukupi.

Kedaulatan energi di Indonesia memang tidak bisa dicapai dengan membalik telapak tangan belaka, perlu keseriusan semua pihak terutama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan tentu saja para pengusaha. Ketiga pihak inilah yang akan bekerjasama mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam hal energi tapi juga kelak akan berdaulat dan tidak bergantung pada pihak lain. Tentu ujungnya, kesejahteraan rakyak akan bisa terwujudkan.


PT. JAVA SURYA TEKNIK
Renewable Energy Provider

Head Office :
Gedung Graha BUMIPUTERA, Lt.6
Jl. Raya Darmo No.155-159
Kel. Darmo, Kec. Wonokromo
Surabaya - Jawa Timur (60241)
Telp : 031-568 1315 / 568 1307
Faks : 031-867 8144
Email : javasuryateknik@yahoo.com
Web : www.javasuryateknik.com
          www.lorentz.de

Selasa, 08 Maret 2016

Pompa Diesel VS Pompa Tenaga Surya

Posted on 02/02/2017 by Larungki Adeka P. in Posting Artikel
Gb.1 - Layout Sistem Pompa Tenaga Surya
"Mengapa Sistem Pompa Diesel yang harganya lebih murah kok malah digantikan dengan Sistem Pompa Tenaga Surya yang harganya jauh lebih mahal ?"

Pertanyaan seperti ini sering sekali muncul dari sebagian masyarakat umum.

Memang benar sekali, bahwa Sistem Pompa Diesel plus Gensetnya harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Sistem Pompa Tenaga Surya, akan tetapi ternyata kondisi dilapangan membuktikan bahwa saat ini sudah lebih dari 80% bantuan Sistem Pompa Diesel yang telah dipasang oleh pemerintas melalui program P2AT jama orde baru SUDAH BANYAK YANG TIDAK BEROPERASI lagi.

Kenapa hal ini bisa terjadi ?

Hal ini bisa terjadi dikarenakan program-program pengadaan mesin Pompa berbasis Diesel tersebut tidak dilengkapi dengan bantuan biaya operasional dari pemerintah, dimana seluruh biaya operasional mesin Pompa Diesel tersebut harus ditanggung oleh para kelompok tani yang menerima bantuan tersebut, adapun biaya-biaya operasional tersebut dapat meliputi :
- Biaya pengadaan BBM
- Biaya perawatan mesin
- Biaya perbaikan mesin
- Biaya upah tenaga operator
- dll.

Gb.2 - Irigasi Pompa Diesel
Gb.3 - Irigasi Pompa Tenaga Surya
selain itu, kita ketahui bahwa disisi lain para petani-petani yang menerima bantuan tersebut tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat melakukan perbaikan-perbaikan mesin pompanya secara mandiri, singkatnya para petani tidak cukup punya kemampuan untuk menanggung biaya-biaya operasional yang mana semakin lama semakin mahal. Dengan demikian maka dengan adanya Sistem Pompa Tenaga Surya ini, maka semua hambatan-hambatan para petani terkait biaya-biaya operasional sudah tidak perlu terjadi lagi.


Salam EnergiBersih,

Larungki Adeka P.
CEO Sans Power / PT. Java Surya Teknik
Commissioner PT. Surya Mahaka Nusantara
Founder Generasi Solar Foundation
Chairman of Natural Resources, Minerals Energy and Environment HIPMI BPC Surabaya

Ingin menghubugi kami ?
FOLLOW kami di twitter: @generasisolar
FOLLOW kami di instagram: @generasisolar
atau, Like kami di facebook

Rabu, 02 September 2015

Menjual Listrik ke PLN

On Grid System / Grid Tie System

Kalau selama ini kita selalu diposisikan sebagai konsumen dihadapan PLN, maka kini saatnya kita menjadi supplier listrik bagi PLN. Mungkinkah ?
Jawabannya adalah YA..!!!! karena Teknologi Inverter pada System Solar Cell Generator telah memungkinkan kita untuk menjual listrik yang kita produksi dari Solar Cell untuk dipasok ke jaringan PLN, Metering PLN yang biasanya berputar ke KANAN bisa kita putar KEKIRI ( Angka pada bacaan meter akan berhitung mundur / Count Down ) sesuai dengan jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh Solar Cell kita.

Grid Tie System adalah System Solar Cell Generator yang dapat bekerja secara paralel dengan listrik dari jaringan PLN untuk mensupply energi yang dibutuhkan di rumah / kantor / pabrik kita. Grid Tie System telah dirancang sinkron dengan system Listrik PLN sehingga tidak perlu kawatir akan terjadi konflik.

Berikut gambaran cara kerja Grid Tie Inverter vs PLN:

System ini hanya dapat diaplikasikan pada lokasi yang sudah dilayani oleh PLN, dengan demikian maka kita memiliki 2 sumber energi yang kita gunakan untuk mensupply kebutuhan listrik di tempat kita yaitu listrik yang bersumber dari PLN dan listrik yang bersumber dari Solar Cell.

Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut :

Andaikan dirumah kita memiliki listrik berdaya 1.000Watt dari PLN, dan kita memasang System Grid Tie Solar Cell sebesar 1.000Watt, maka total daya yang kita miliki menjadi 2.000Watt pada siang hari.

System akan bekerja sbb:

1. Jika kita mengaktifkan beban listrik dirumah kita sebesar 1.000Watt pada waktu siang hari, maka seluruh kebutuhan energi listrik yang timbul akan disupply secara otomatis oleh listrik yang bersumber dari Solar Cell yang kita punya, maka pada kondisi seperti ini kita akan melihat bahwa Meter PLN kita akan berhenti. (tidak berputar)

2. Jika kita mengaktifkan beban di rumah kita sebesar 1.500Watt pada siang hari, maka energy tersebut akan dipasok oleh Solar Cell sebesar 1.000Watt dan sisanya akan dipasok oleh PLN sebesar 500Watt. Dalam kondisi ini energi listrik dari PLN digunakan untuk menutup defisit daya yang dibutuhkan.

3. Jika kita mengaktifkan beban dirumah kita sebesar 500Watt pada siang hari, maka energy tersebut akan dipasok oleh Solar Cell sebesar 1.000Watt, disini kita lihat ada kelebihan pasokan sebesar 500Watt. Kemana kelebihan ini akan disalurkan? Kelebihan ini akan disalurkan keluar rumah kita menuju jaringan PLN. Akibatnya meter PLN akan berputar kekiri (Count Down). Ini adalah kondisi dimana kita sedang menjual kelebihan energy yang dihasilkan oleh Solar Cell kita kepada PLN.

4. Jika kita mematikan seluruh beban dirumah kita pada siang hari, maka seluruh produksi listrik dari Solar Cell akan langsung disalurkan keluar rumah kita ke jaringan PLN, akibatnya meter PLN akan berputar ke kiri (Cont Down). Banyaknya energy yang bisa kita jual ke PLN dalam 1 hari jika seluruh beban dimatikan adalah 1.000 x 4 = 4 Kwh karena dalam kasus ini kita menggunakan Solar Cell 1.000Watt-peak. Jika kita menggunakan kapasitas lebih besar maka energy yang kita jual juga akan semakin besar, artinya meter PLN akan berputar kekiri lebih kencang.

SMA - Solar Grid Tie Inverter

Komponen utama Solar On Grid System meliputi : Panel Surya, Solar Grid Tie Inverter, Export Import Metering System.


Anda tertarik dengan system ini.... ???


Senin, 02 Maret 2015

Brosur dan Katalog Pompa LORENTZ

Berikut kami lampirkan Brosur, Katalog serta Pernyataan Garansi (Warranty Statement) Pompa LORENTZ, kepada rekan-rekan sekalian yang membutuhkan silahkan men-download pada link yang tersedia dibawah ini :

Submersible Pumps (Pompa Celup)

- Brosur LORENTZ PS150 C ---> Download

- Brosur LORENTZ PS200 HR ---> Download

- Brosur LORENTZ PS600 HR/C ---> Download

- Brosur LORENTZ PS1200 HR/C ---> Download

- Brosur LORENTZ PS1800 HR/C ---> Download

- Brosur LORENTZ PS4000 HR/C ---> Download

- Brosur LORENTZ PSk2 C ---> Download

Surface Pumps (Pompa Permukaan)

- Brosur LORENTZ PS150 Boost ---> Download

- Brosur LORENTZ PS600 CS-17-1 ---> Download

- Brosur LORENTZ PS1800 CS-37-1 ---> Download

- Brosur LORENTZ PSk2 ---> Download

LORENTZ Pump Documents

- Katalog Pompa LORENTZ ---> Download

- Pernyataan Garansi / Warranty Statement LORENTZ ---> Download

Untuk pemesanan serta info lebih lanjut mengenai produk Pompa LORENTZ, silahkan menghubungi kami disini


Authorized :

PT. JAVA SURYA TEKNIK
Renewable Energy Provider
www.javasuryateknik.com

Sabtu, 14 Juni 2014

INGIN MENURUNKAN BIAYA ENERGI ? Gunakan SNI ISO 50001 (Sistem Manajemen Energi)

Pertumbuhan Industri berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun disisi lain industri menggunakan energi sekaligus menjadi sektor penghasil gas rumah kaca yang signifikan. Terjadi sebuah dilema energi dalam industri, meningkatkan ekonomi sekaligus menghabiskan energi yang begitu besar.

Sektor Industri mengkonsumsi energi terbesar di Indonesia . 90% konsumsi energi saat ini masih berasal dari sumber bahan bakar fosil (sumber stastistik 2008). Sampai tahun 2050 kebutuhan energi meningkat 200% (source: IEA 2007), pada kurun waktu yg sama tuntutan penurunan emisi CO2 menjadi 200% (source: IPPC 2007 ).


Untuk itulah The International Organization for Standardization (ISO) mengeluarkan ISO 50001 - Energy Management. Standar ini adalah standar yang digunakan untuk mengelola kinerja energi termasuk efisiensi dan konsumsi energi. Konsep SNI ISO 50001 menggunakan model Sistem Manajemen dengan pendekatan siklus Plan, Do, Check, Action untuk perbaikan berkelanjutan.


Indonesia selaku anggota ISO mengadopsi secara identik standar tersebut menjadi SNI ISO 50001 - Sistem Manajemen Energi.

Selain pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi konsumsi energi Indonesia. Tahun 2019, diprediksi kebutuhan energi Indonesia mencapai 1,316 Juta SBM (setara barel minyak).

"DIBUTUHKAN NIAT DAN KERJA KERAS DARI SELURUH ELEMEN BANGSA UNTUK BERSAMA-SAMA MENEKAN KONSUMSI ENERGI."

Pemerintah telah berupaya mengajak masyarakat menghemat energi dengan cara :

1. Pengendalian sistem distribusi BBM di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum.
2. Kendaraan pemerintah dilarang menggunakan BBM subsidi, baik pusat maupun daerah serta badan usaha milik negara maupun daerah.
3. Pelarangan BBM bersubsidi untuk kendaraan perkebunan dan pertambangan.
4. Konversi BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi.
5. Penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah pusat dan daerah, BUMN, BUMD serta penghematan penerangan jalan.

Upaya ini diharapkan mampu mengurangi konsumsi energi. Sebagai gambaran pada tahun 2012 subsidi bahan bakar mencapai Rp. 312 Triliun (± 32 milyar US$), dengan rincian Bahan Bakar Minyak/LPG Rp. 212 Triliun; dan Listrik Rp. 100 Triliun. Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, lewat PERATURAN MENTERI ESDM NO. 14/2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI menetapkan bahwa:

 " Industri dengan penggunaan energi lebih dari 6000 TOE (ton oil equivalent) WAJIB MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN ENERGI dan industri dengan penggunaan energi kurang dari 6000 TOE (ton oil equivalent) dianjurkan agar menerapkan Sistem Manajemen Energi atau melakukan Penghematan Energi. "

Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen energi dan berhasil 3 tahun berturut-turut dapat menurunkan Konsumsi Energi Spesifik minimal 2% per tahun mendapatkan insentif berupa Audit Energi dalam pola kemitraan yang dibiayai oleh Pemerintah dan Mendapat prioritas pasokan energi. Kebijakan ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.


" SEMOGA SEMAKIN BANYAK INDUSTRI YANG PEDULI AKAN PENGHEMATAN ENERGI, KARENA KITA BUKAN MEWARISKAN ENERGI KEPADA ANAK CUCU KITA, TETAPI KITA MENJAMIN KEPADA MEREKA. "




Authorized :

PT. JAVA SURYA TEKNIK
Renewable Energy Provider
www.javasuryateknik.com

Jumat, 13 Juni 2014

Mari menghemat energi untuk masa depan

Saving Energy

Penghematan Energi atau Konservasi Energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien, dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.

Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan hanya melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.

Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau import energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.


Authorized;

PT. JAVA SURYATEKNIK
Renewable Energy Provider
www.javasuryateknik.com

Senin, 19 Mei 2014

Aplikasi Pompa Air Tenaga Surya LORENTZ

Introduction

Presentation

Who We Are

What We Do

Applications

Drinking Water Application

Livestock Watering Application

Irrigation Application

Responsible Laisure

Solar Capture

Pump Technology

Pump Model

Submersible Pump

Submersuble Pump Custom

Surface Pump

LORENTZ Product

LORENTZ Certificate







Authorized Dealer :

PT. JAVA SURYA TEKNIK
Renewable Energy Provider

Jl. Raya Berbek No. 16
Berbek, Waru - Sidoarjo 61256
East Java - Indonesia
Telp : (+6231)-868 6729 / 724 111 32
Faks : (+6231)-867 8144
Mobile : +6281 335 277 018
Pin BB : 288FB010
Email : javasuryateknik@yahoo.com
Homepage : http://www.lorentz.de